Jakarta – Pada Agustus 2018. Salah satu Mahasiswi Kepariwisataan 2018, Dea Rachma Chaerani terpilih menjadi finalis Putra Putri Batik Nusantara 2018. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Pecinta Batik Nusantara memprakarsai pelenggaraan kegiatan Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) yang pertama kali, yaitu pada tahun 2011. Dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan akan warisan budaya Indonesia khususnya di kalangan generasi muda. Sebenarnya, Dea sudah lama berkecimpung didunia Model. Sejak SD juga pernah menjadi Puteri Jatim Fair dan juga prestasi-prestasi lainnya. Pada awalnya, Dea melalui tahapan seleksi peserta dengan mengirimkan video penjelasan mengenai salah satu motif batik.Tercatat ada lebih dari 200 orang yang mendaftar sebagai peserta Putra Putri Batik Nusantara.
Tahapan selanjutnya adalah Semi-Finalist, Dea terpilih menjadi salah satu dari 60 Semi-Finalist dan membawa nama Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan diwajibkan untuk terbang ke Jakarta untuk melalui proses seleksi lagi. Proses Seleksi dilakukan di Gedung Sapta Pesona dan meliputi Interview, Forum Group Discussion, Pengukuran Badan, Photoshot, Videoshot, Unjuk Bakat dan Tes Psikologi. 3 Hari setelahnya, para finalis pun diumumkan. Ada 28 Finalis yang terpilih,14 perempuan dan 14 laki-laki yang meruakan perwakilan dari banyak provinsi di Indonesia. Dea terpilih menjadi salah satu Finalis dan juga menjadi salah satu finalis termuda (18 Tahun). Sebelum malam final, terdapat proses karantina yang dimulai dari tanggal 30 September-7 Oktober 2018. Karantina dilakukan di Hotel Take’s Mansion Jakarta dan juga terdapat pembekalan materi mengenai banyak hal dan juga dari pemateri yang luar biasa juga. Diantaranya Ayu Dyah Pasha (Grooming & Social Manners), Valerina Daniel(Perwakilan dari Kementrian Pariwisata RI), Poppy Savitri(IKKON&Ekonomi Kreatif), Ira Duati(Pose & Catwalk) dan masih banyak lagi. Pada tanggal 3 Oktober 2018, terdapat Malam Unjuk Bakat oleh para finalis. Dea yang menampilkan modern dance pada malam unjuk bakat. Diakhir proses karantina, para finalis memasuki ruangan satu persatu dan menjalani proses deep interview.
Pada 6 Oktober 2018, Malam Final pun diselenggarakan di Gedung Sapta Pesona Jakarta. Juri pada malam final saat itu adalah Musa Widyatmodjo, Titiek Djoko, Alexander Mamby, Sheila Purnama, DR.H.Sapta Nirwandar, DR.Jacky Mussry dan M.Cipta Suhada. Namun, Dea hanya berhenti di Finalis saja.Tapi bukan berarti perjalan karir Dea berhenti disitu. Masih banyak peluang dan prestasi yang akan dicapai oleh Dea dan juga tentunya harus belajar lagi untuk mengembangkan potensi diri dibidang akademik dan non akademik,jadi tetap semangat! Menjadi salah satu perwakilan finalis dari DIY juga sudah merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. (DA)