Gita Bahana Nusantara merupakan Tim Paduan Suara dan Orkestra yang berpartisipasi pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diselenggarakan setiap tahunnya. Tim Paduan suara Gita Bahana Nusantara beranggotakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan perwakilan 4 orang setiap provinsi. Untuk menjadi Tim Paduan suara Gita Bahana Nusantara, harus melalui proses seleksi regional Provinsi yang diselenggarakan sesuai dengan jadwal dari setiap provinsi masing-masing, yang kemudian akan dipilih 1 perwakilan Sopran, 1 perwakilan Alto, 1 perwakilan Tenor, dan 1 perwakilan Bass. Setelah terpilih menjadi perwakilan provinsi, akan dilanjutkan dengan karantina atau pemusatan latihan yang diselenggarakan di Wisma Kinasih, Depok.
Saya Eliezer Andreas Laksmana, mahasiswa D3 Pariwisata Sekolah Vokasi UGM, kontingen Jawa Tengah dengan suara Bass. Proses seleksi Gita Bahana Nusantara di provinsi Jawa Tengah diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2019, bertempat pada Kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah. Jumlah peserta audisi pada waktu itu sekitar 124 peserta yang kemudian dipilih 4 orang perwakilan. Perwakilan Sopran a.n Fara (Wonogiri), Perwakilan Alto a.n Melodi (Temanggung), perwakilan Tenor a.n David (Solo), dan Andreas (Kota Magelang) Bass.
Pemusatan latihan diselenggarakan di Wisma Kinasih Resort, Depok mulai tanggal 1-19 Agustus. Awalnya memang susah karena tiba-tiba kami diharuskan beradaptasi dengan teman-teman baru yang berbeda provinsi. Mess laki-laki merupakan mess yang cukup besar dengan kapasitas 8 orang. Aku sendiri satu mess/rumah dengan teman provinsi Kep.Riau, Kaltim, Kalsel, Sulawesi Tenggara, NTB, dan Maluku Utara. Untungnya mereka sangat baik.
Kegiatan yang ada juga sangat ketat dan teratur, dimana kami harus selalu siap di lapangan untuk berolahraga pada pukul 05.30, kemudian makan pagi dan bersiap untuk latihan. Latihan dimulai pukul 09.00-12.00, kemudiah istirahat dan latihan lagi pada pukul 14.00-17.00, dan sesi latihan terakhir adalah pukul 19.00-20.00. Proses latihan yang ketat.
Sesi latihan juga terbagi jadi 3, yaitu Sectional atau sejenis suara, latihan SATB atau seluruh jenis suara, dan latihan gabungan yaitu paduan suara dan orkestra.
Pemusatan latihan ini sangat membangun karakter kami untuk disiplin dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Dengan jadwal yang padat, kami harus tahu kapan waktu bercengkrama dan menggunakan waktu luang untuk istirahat dengan baik. Kami juga tidak diperkenankan meninggalkan Wisma tanpa seijin panitia, kalau ijinpun harus jelas. Bahkan, penerimaan tamu juga terbatas. Namun, hal tersebut justru membuat kami fokus kepada latihan dan hasilnya kami dapat berlatih dengan cepat karena kami tidak memikirkan hal-hal lainnya.
Waktu efektif berlatih hanya dari tanggal 2-12 Agustus, 10 hari latihan. Karena mulai tanggal 13-17 kami sudah banyak kegiatan gladi resik serta tampil yang mewajibkan kami untuk sudah siap berangkat pada pukul 05.00. Kami menyelenggarakan konser perdana kami pada 14 Agustus yang bertempat di Plaza Insan Teladan, Gedung Kemendikbud A. Dengan menampilkan semua lagu yang jumlahnya ada 12, konser kami berlangsung sukses. Dilanjutkan dengan penampilan kami di sidang MPR/DPR pada tanggal 16 Agustus. Kemudian pada puncaknya, yaitu Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke 74 tahun 2019, kami sudah harus bersiap pada pukul 01.00 dini hari. Kontingen Padus GBN diharuskan menggunakan busana adat sesuai dengan masing-masing provinsi dan saya menggunakan busana ada beskap Solo lengkap dari atas sampai kebawah.
Acara puncak ini adalah acara yang paling menegangkan, dimana kami tampil menggunakan busana adat masing-masing dan disiarkan serta ditonton jutaan rakyat Indonesia. Kami harus menampilkan yang terbaik dalam mempersembahan puji-pujian lagu nasional Indonesia dan Puji Tuhan kami dapat menampilkan yang terbaik. Suatu kebanggaan dapat mengabdi untuk negara dengan menjadi bagian dari Gita Bahana Nusantara.
Malam hari tanggal 17 Agustus dilanjutkan dengan Silaturahmi bersama Presiden Joko Widodo. Yang menjadi Surprise adalah seluruh anggota GBN Orkestra dan Paduan Suara serta Paskibraka mendapat undangan tersebut. Karena pada tahun sebelumnya, hanya ada 1 perwakilan provinsi yang diundang ke Istana Negara. Acara Silaturahmi sangat hangat dimana Pak Jokowi juga memberikan 1 hadiah untuk GBN serta 1 hadiah untuk Paskibraka. Di sana kami juga dihibur oleh pemampilan RAN.
Saya adalah orang yang sangat bangga bisa menjadi bagian dari GBN. Sejak 2016-2018 saya selalu mencoba seleksi regional dan belum sempat berhasil, baru pada 2019 saya berhasil lolos mewakili Jawa Tengah. Saya hanya ingin mengabdi bagi Indonesia, ketika saya belum berhasil untuk menjadi perwakilan pada 2016-2018, saya merasa mempunyai hutang pada diri sendiri dan Negara untuk mengabdi pada acara paling sakral di Indonesia, yaitu 17 Agustus. Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. (Eliezer)