D3 Kepariwisataan – Tepat pada Rabu, 25 Oktober 2017 Program D3 Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, melakukan kegiatan kuliah lapangan ke Solo. Perjalanan menggunakan bus umum, dengan tempat kunjungan yaitu, Hotel Azizah Solo By Horrison, Pura Mangkunegaran, Dapur Solo,dan Museum Purba Sangiran. Perjalanan dimulai pukul 06:00 pagi dengan titik kumpul di parkiran Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini, diikuti oleh seluruh mahasiswa jurusan D3 Kepariwisataan angkatan 2017, dan dipandu oleh kakak tingkat angkatan 2015 dan dua dosen yaitu Bu Eska dan Bu Anik.
Tempat yang pertama kali dikunjungi adalah Hotel Aziza Solo By Horrison. Hotel Aziza merupakan akomodasi berbasis syariah di Solo yang bertaraf bintang tiga. Maksud dari mengunjungi hotel syariah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa D3 Kepariwisataan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hotel terutama hotel berbasis syariah yang nantinya akan bermanfaat untuk OJT (on the job treaning) pada semester dua.
Ketika sampai di hotel Aziza, acara dilaksanakan di Ballroom Mina. Acara dimulai dengan coffee break yang dilanjutkan dengan tour ke kamar-kamar hotel dengan sistem bergantian sesuai kelas masing-masing. Acara ini dipandu oleh seorang perempuan berhijab panjang yang bernama Marsel selaku Human Resource Development (HRD) di Hotel Aziza Solo.
Perjalanan selanjutnya yaitu kunjungan di Pura Mangkunegaran. Pura Mangkunegaran didirikan pada tahun 1757 melalui sejarah yang cukup panjang. Saat berkunjung ke Pura Mangkunegaran, mahasiswa D3 Kepariwisataan ditemani seorang tour guide. Begitu memasuki pintu gerbang langsung disuguhkan arsitektur pendopo bergaya Jawa-Eropa. Pendopo biasa digunakan untuk pertunjukkan tari dan wayang yang biasanya diiringi dengan satu set gamelan bernama Kyai Kanyut Mesem. Setelah melewati pendopo, pengunjung akan menuju Pringgitan, tempat di mana keluarga kerajaan tinggal dan Rekso Pustoko, tempat koleksi benda-benda kerajaan seperti koleksi topeng, kereta dan berbagai koleksi lainnya. Melalui Pura Mangkunegaran ada berbagai pelajaran yang dapat diambil, mulai dari sejarah dan apapun yang berhubungan dengan kerajaan.
Setelah dari Pura Mangkunegaran dilanjutkan dengan perjalanan ke Dapur Solo untuk makan siang. Sesampainya di dapur Solo, pengunjung akan disuguhi oleh berbagai menu makanan dan juga alunan musik jawa dari seseorang yang memang khusus untuk menyanyi dan bermain musik di dapur Solo sebagai hiburan.
Perjalanan yang terakhir yaitu Kunjungan ke Museum Purba Sangiran. terletak pada Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Museum Purbakala ini adalah salah satu objek wisata yang menarik di daerah kabupaten Sragen. Museum Purbakala ini merupakan suatu gambaran kehidupan manusia di masa lampau. tempat ini juga menjadi wisata fosil manusia purba yang paling lengkap di daerah jawa.
Saat mamasuki Museum Purba Sangiran pengunjung dari D3 Kepariwisataan UGM diarahkan untuk memasuki ruangan. Pada ruangan tersebut diputarkan film mengenai penemuan fosil-fosil, pendirian museum, dan lain sebaginya. Setelah menonton film, mahasiswa diarahkan memasuki bagian museum. Saat memasuki museum mahasiswa akan dipandu oleh seorang guide. Sehingga dapat menambah wawasan dan pegetahuan mahasiswa mengenai peninggalan sejarah, ataupun fosil-fosil pada zaman dahulu. Setelah dari Museum Sangiran, yaitu perjalanan pulang menuju Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
“Saya senang dengan adanya kuliah lapangan ini, karena ada banyak hal yang lebih saya ketahui lagi dari tempat-tempat yang saya kunjungi tadi. Contohnya saja di Hotel Aziza Solo By Horrison, hotel yang berbasis syariah. Dengan mengunjungi hotel tersebut saya menjadi lebih tahu lagi tentang konsep hotel syariah dan perbedaan hotel syariah dengan hotel konvensional. Sehingga, sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya saat menghadapi ojt di semester dua nanti.” Ujar Ghisella Citra K, Salah satu mahasiswa D3 Kepariwisataan kelas A yang mengikuti Kuliah Lapangan ke Solo.
Secara keseluruhan kuliah lapangan ini memberikan dampak positif bagi mahasiswa, karena mahasiswa dapat belajar dan melihat dengan langsung apa yang dipelajari. Tidak hanya terpaku pada pembelajaran dikelas saja sehingga dalam hal ini mahasiswa dapat memiliki wawasan yang luas dan mengetahui apa saja keunikan dan kekurangan dari pariwisata di Indonesia khususnya tempat-tempat yang di kunjungi di Solo. Diharapkan setelah lulus Mahasiswa D3 Kepariwisataan memiliki gambaran dan mampu berkontribusi bagi majunya pariwisata di Indonesia. (AN)